Ini Baru Cerita! Mahkota Yang Jatuh Bersama Nama
Hujan kota membasahi kaca jendela apartemen. Aroma kopi pahit mengepul, bercampur dengan dinginnya AC yang terus berdengung. Di layar ponselku, notification dari aplikasi kencan berkedip redup. Tapi aku tak peduli. Jari-jariku masih menari di atas keyboard, mengetik, lalu menghapus. Lagi dan lagi.
Namanya, ECHO, masih terpatri di benakku seperti tinta yang tak bisa luntur. Kenangan tentangnya berhamburan bagai serpihan kaca. Pertemuan pertama kami, sebuah kesalahan yang indah, di sebuah kafe remang-remang di pusat kota. Dia memesan teh hijau, aku kopi hitam. Dunia kami bertemu dalam aroma yang kontras, dan sebuah obrolan yang mengalir deras, seolah kami sudah saling mengenal sejak lama.
Kami membangun dunia sendiri di antara notifikasi LINE, panggilan video tengah malam, dan mimpi tentang masa depan yang diwarnai dengan tawa dan janji. Tapi mimpi itu luntur secepat matahari terbit. ECHO menghilang. Tanpa jejak. Tanpa penjelasan.
Pesan-pesan yang tak terkirim menumpuk di draft ponselku. Kata-kata yang tak pernah terucap, perasaan yang tak pernah tersampaikan. "ECHO, di mana kamu?" "ECHO, apa yang terjadi?" "ECHO, aku merindukanmu…" Semuanya hanya menjadi hantu di dunia maya, teriakan bisu di tengah hiruk pikuk kota.
Aku mencoba melupakannya. Menjalani hari-hariku dengan topeng ketegaran. Tapi setiap kali hujan turun, setiap kali aku mencium aroma kopi, setiap kali ponselku berdering tanpa nama, HATIKU TERASA DICABIK.
Kemudian, sebuah pesan anonim datang. Sebuah petunjuk. Sebuah rahasia yang selama ini disembunyikan rapat-rapat. ECHO bukan hanya sekadar nama. ECHO adalah identitas palsu. Dia bagian dari sebuah keluarga konglomerat yang terjerat dalam intrik dan perebutan kekuasaan. Dia melarikan diri untuk menghindari takdir yang telah digariskan untuknya. Dia mencintaiku, katanya, tapi dia tidak bisa bersamaku. KARENA CINTA BISA MENJADI KELEMAHAN.
Amarah membakar dadaku. Aku merasa seperti bidak catur dalam permainan yang bahkan aku tidak mengerti aturannya. Aku ingin berteriak, ingin menghancurkan segalanya. Tapi, aku memilih jalan yang lebih tenang. Lebih mematikan.
Aku menemukan keluarganya. Aku membongkar semua kebohongan mereka. Aku mengungkap skandal mereka ke publik. Aku menghancurkan kerajaan mereka dengan tangan kosong. Bukan dengan kebencian, tapi dengan KEBENARAN.
Di tengah kekacauan itu, aku menerima satu pesan terakhir dari ECHO. Sebuah foto. Dia tersenyum, wajahnya teduh, jauh dari gemerlap kota. Di belakangnya, hamparan sawah hijau membentang luas. Dia menemukan kedamaian.
Aku membalas pesannya dengan satu kata: "BEBAS."
Kemudian aku memblokir nomornya.
Aku berjalan menjauh dari jendela, meninggalkan sisa kopi yang dingin. Balas dendamku telah selesai. Bukan dengan air mata, bukan dengan kemarahan, tapi dengan KEADILAN. Aku telah merebut kembali mahkota yang jatuh bersama namanya. Aku telah menutup bab ini dalam hidupku.
Tapi, dalam keheningan malam, aku tahu bahwa sepotong hatiku akan selamanya tertinggal di sana, di antara hujan, kopi, dan sisa chat yang tak terkirim…
Apakah dia bahagia?
You Might Also Like: 0895403292432 Reseller Skincare Jualan