Kisah Populer: Bayangan Yang Menyentuh Cahaya Terakhir
Rin terbangun di gubuk reyot, aroma dupa cendana memenuhi udara. Di luar, salju menutupi Desa Lembah Angin seperti selimut putih. Bukan ini rumahnya. Bukan ini HIDUPNYA.
Dia adalah Lin, seorang gadis desa biasa, namun mimpi-mimpi aneh menghantuinya setiap malam. Mimpi tentang istana megah, jubah sutra merah membara, dan tatapan dingin yang menusuk. Mimpi tentang pengkhianatan.
Setiap malam, ingatannya kembali sedikit demi sedikit. Dia dulu seorang Putri, Putri Mei, pewaris takhta Kekaisaran Giok. Dia memiliki segalanya: kekuasaan, kekayaan, dan cinta seorang pria bernama Zhao Yun. CINTA? Sekarang, nama itu hanya terasa seperti duri di hatinya.
Zhao Yun. Panglima perang yang paling dipercaya ayahnya. Pria yang berjanji akan mencintainya selamanya. Pria yang menghunuskan pedang ke jantungnya.
Dia ingat senyum Zhao Yun saat merebut takhta. Ingat sumpah serapahnya saat dia sekarat, darahnya mewarnai lantai marmer. Dia ingat bagaimana cahayanya meredup, ditelan kegelapan ABADI.
Di kehidupan ini, Rin tidak memiliki pedang atau kekuasaan. Hanya intuisi yang tajam dan tekad membara. Dia tahu Zhao Yun ada di sini, di dunia ini, dalam wujud lain. Dia merasakan kehadirannya, seperti hantu yang mengikuti setiap langkahnya.
Suatu hari, dia bertemu dengan seorang pria bernama Jian. Seorang pelukis yang mahir, dengan mata setajam elang. Dia memiliki aura familiar yang membuat Rin merinding. Jian memintanya menjadi modelnya. Rin setuju.
Saat Jian melukisnya, Rin melihatnya. Garis rahang yang familiar, cara ia menggenggam kuas – ZHAO YUN. Dibungkus dalam tubuh baru, dilucuti dari kekuasaan, namun tetap sama.
Dia tidak akan menuntut balas dendam BERDARAH. Itu terlalu sederhana. Balas dendamnya akan lebih elegan, lebih menyakitkan.
Jian melamarnya. Rin menerimanya. Di hari pernikahan mereka, saat Jian berdiri di altar, memancarkan kebahagiaan yang PALSU, Rin menolak.
"Aku tidak bisa," katanya, suaranya dingin seperti es. "Aku tahu siapa kau. Aku tahu apa yang kau lakukan."
Rin menjelaskan semuanya, membongkar kepalsuan Zhao Yun di hadapan semua orang. Jian terkejut, dunianya runtuh. Reputasi, karier, semuanya hancur dalam sekejap.
Rin pergi, meninggalkan Jian yang hancur di altar. Dia tidak membunuhnya, tetapi menghancurkan jiwanya. Dia membuatnya merasakan apa yang dia rasakan saat sekarat, dikhianati oleh orang yang dicintainya.
Dia berjalan menjauh, menuju matahari terbenam. Dia bebas. Bebas dari dendam. Bebas untuk memulai hidup baru.
Tapi, satu hal yang pasti: janji tentang kehidupan mereka selanjutnya, di mana hutang-hutang tak terbayar akan lunas... masih menggantung di udara.
You Might Also Like: 0895403292432 Agen Kosmetik Usaha